The Washington Post Liput Luban Workshop International Class di SMK PGRI 2 Ponorogo
Kemajuan SMK PGRI 2 Ponorogo yang sudah go internastional ternyata menjadi perhatian warga manca negara.
Bahkan, surat kabar ternama internasional Amerika Serikat, The Washington Post tertarik untuk melakukan peliputan di SMK yang dipimpin bapak Syamhudi Arifin SE MM itu.
Terbukti, wartawati yang bernama Shibani Mahtani rela jauh-jauh dari negaranya terbang ke Indonesia dan melakukan kegiatan peliputan di SMK PGRI 2 Ponorogo, Selasa (4/4/2023).
Pagi ini kami kedatangan tamu The Washington Post tentang peliputan kerjasama SMK PGRI 2 Ponorogo dengan SMK Dongly Tianjin yaitu Luban Workshop, ungkap Agus Pariadi, S.S, M.BA selaku penanggungjawab Luban Workshop SMK PGRI 2 Ponorogo.
Menurutnya, The Washington Post punya interesting tinggi setelah menyaksikan youtube Sterida di Singapura.
Salah satu kontennya adalah kerjasama SMK PGRI 2 Ponorogo dengan Sekolah Pusat Pendidikan Vocasi Distrik Dongli Tianjin Tiongkok. Jadi itu yang membuat mereka tertarik, ungkapnya.
Begitu sampai di Sterida, sebutan beken SMK PGRI 2 Ponorogo, Shibani Mahtani yang didampingi Adi Renaldi dan Joshua selaku fotografer langsung disambut kepala sekolah.
Selanjutnya, meminta ijin untuk melakukan peliputan langsung di Luban Workshop International Class yang merupakan ruang kerjasama SMK PGRI 2 Ponorogo dengan SMK Distrik Dongli Tianjin Tiongkok.
Di situ, The Washington Pos melihat dan memotret langsung sejumlah area pengajaran di Luban Workshop. Mulai automobile, teknik praktek inovasi, hingga UAV (drone).
Termasuk melakukan wawancara kepada dua orang siswa perwakilan dari masing-masing jurusan. Mulai otomotif robotika dan micromouse.
Mereka bertanya terkait kemanfaatan tempat ini bagi siswa yang memang langsung merasakan, sebutnya.
Setelah puas berkeliling dan meliput langsung keberadaan SMK PGRI 2 Ponorogo, The Washington Pos mengaku terkesan.
Luar biasa, meski sekolah di pinggiran ternyata besar dan jurusannya banyak, katanya.
Mereka juga mengaku takjub, karena jauh sebelumnya di tahun 2016, SMK PGRI 2 Ponorogo sudah mampu bekerjasama dengan luar negeri.
Kok bisa ya sekolah pinggir tapi membuka diri kerjasama dengan luar negeri, herannya.
Agus Pariadi mengaku bersyukur SMK PGRI 2 Ponorogo kini menjadi pusat perhatian dunia. Dia tidak menyangka. Terlebih, Sterida yang berada di pinggiran gaungnya sampai Singapura, sebutnya.
Menurutnya, ini menjadi bukti sekali lagi bahwa SMK PGRI 2 Ponorogo terbukti lebih maju.
Artinya, satu titik sudah mampu kerjasama internasional. Sisi yang lain, kemajuan itu membuat negara lain The Washington Post tertarik meliput kegiatan di SMK PGRI 2 Ponorogo, tandasnya.
Seperti diketahui, sejak tahun 2016 SMK PGRI 2 Ponorogo memang sudah menjalin kerjasama dengan SMK Dongli Tianjin terkait beberapa bidang jurusan. Mulai jurusan pesawat tanpa awak atau drone, robotik dan mobil listrik.
Termasuk memberikan ilmu otomatisasi dan kelistrikan. Bahkan, pernah memberikan pelajaran jarak jauh pada tahun 2017. Jauh sebelum adanya pandemi Covid-19.
Meskipun pada akhirnya, adanya pandemi ilmu itu sangat bermanfaat sekali dengan adanya sistem daring, pungkasnya.