Upacara Hari Lahir Pancasila, Pelajar SMK PGRI 2 Ponorogo Tampilkan Baju Adat Nusantara
SMK PGRI 2 Ponorogo mempunyai komitmen tinggi menanamkan karakter kebhinnekaan dalam moment Peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu 1 Juni 2022.
Terbukti, meski lembaga lain libur, pelajar SMK yang dipimpin bapak Syamhudi Arifin itu tetap masuk sekolah bersama bapak ibu guru untuk mengikuti upacara bendera.
Uniknya, seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat se nusantara dari Sabang sampai Merauke.
Mulai baju adat suku Bugis, Bali, Madura, Jawa, Toraja, Mamasa, Papua, masih banyak lagi baju adat ragam budaya yang ada di Indonesia.
Bahkan, Lena M.Pd Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo yang menjadi inspektur upacara juga mengenakan baju adat jawa bapak Syamhudi Arifin kepala SMK PGRI 2 Ponorogo menegaskan, sekolahnya memang peduli untuk menanamkan karakter kepada anak didiknya. Terutama bahwa Indonesia itu terdiri dari berbagai warna.
“Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke. Kami ingin menanamkan, inilah Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama,” ungkap bapak Syamhudi Arifin.
Ia berharap, dengan mengetahui keberagaman itu maka akan muncul persatuan dan kesatuan. “Kebhinekaaan itu harapannya menjadi kesatuan,” ujarnya.
Apalagi, saat ini masalah persatuan dan kesatuan serta kebhinekaan masih pudar. “NKRI Harga Mati,” tegasnya.
Kacabdindik Wilayah Ponorogo ibu Lena, M.Pd mengapresiasi komitmen tinggi keluarga besar SMK PGRI 2 Ponorogo.
“SMK PGRI 2 Ponorogo mampu mengembil moment tepat karena kita berada di negara yang memiliki anugerah yang luar biasa berupa keberagaman,” ungkapnya.
Peringatan hari bersejarah ini, kata ibu Lena, penting diikuti bagi pelajar untuk menguatkan karakter dan memahami keberagaman. “Anak-anak akan memahami perbedaan yang memiliki ciri khas masing-masing, lalu menghargainya,” ujarnya.
Lena berharap, kebhinekaan ini bisa memunculkan budaya baru tanpa meninggalkan budaya lokal yang sudah eksis. “Kreatifitas dan inovasi muncul dari keberagaman ini,” harapnya.
Sementara itu, siswa-siswi SMK PGRI 2 Ponorogo mengaku senang memakai baju adat daerah yang menjadi miniatur Indonesia. “Senang banget bisa memakai pakaian khas Papua,” ungkap salah satu siswi.
Ia mengaku sudah berdandan sejak Subuh untuk memeriahkan peringatan hari lahir pancasila.
“Make up lumayan susah. Dari subuh sampai sekarang hampir 3 jam lebih. Tapi tidak apa-apa, kami bangga dan senang hati untuk NKRI,” pungkasnya.