Wagub Jatim Dukung Oltek SMK PGRI 2 Ponorogo Dikembangkan
SMK PGRI 2 PONOROGO – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi adanya aplikasi Online Teknisi (Oltek) karya SMK PGRI 2 Ponorogo.
Wagub secara khusus mengundang Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo Syamhudi Arifin SE MM di Grahadi Surabaya, Selasa (8/10/2019) MM.
Bertemu Wagub, Syamhudi ditemani Manager Operasional PT Baladewa Otoplasa Andi Rahman S.Kom dan tim Oltek SMK PGRI 2 Ponorogo Agus Salim.
Dalam kesempatan itu, Wagub mendukung agar Oltek dikembangkan lebih luas lagi. “Program ini harus didukung dan dipromosikan,” ungkap Emil sapaan akrabnya.
Sebelumnya, aplikasi Oltek ini diperkenalkan Selasa (8/10/2019) di halaman belakang Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Peluncuran itu ditandai dengan praktik servis motor gratis yang dilakukan siswa dari 11 SMK yang tergabung.
Plt Kepala Dindik Jatim, Hudiyono, Kepala Bidang SMK, Suhartono serta kepala sekolah 11 SMK yang tergabung mengaku bangga.
“Ini kado istimewa untuk HUT ke-74 Jatim. Kita harus memberikan sesuatu yang luar biasa,” ujar Hudiyono.
Kabid SMK, Suhartono mengatakan aplikasi ini untuk menjawab tantangan-tantangan yang selama ini meragukan kemampuan siswa SMK.
“Ternyata SMK itu bisa. Semua keraguan itu dijawab dengan inovasi ini,” ujar Suhartono pada kesempatan yang sama.
Inisiator aplikasi ini adalah SMK PGRI 2 Ponorogo. Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo, Syamhudi Arifin mengakui adanya aplikasi ini awalnya karena lulusan TBSM, sulit bekerja sesuai kompetensinya.
Peluang kerja selama ini sangat kecil karena jumlah bengkel yang terbatas. Sementara kendala untuk membuat bengkel sangat besar. Para siswa dan lulusan banyak yang tidak mampu membuatnya.
Itulah mengapa, dari data Biro Pusat Statistik (BPS), lulusan SMK menjadi penyumbang pengangguran terbesar di Indonesia.
“Inilah solusi atas semua masalah yang ada. Dengan cara online ini siswa maupun lulusan tidak perlu modal besar. Cukup Rp 5 juta bisa langsung terima order. Tidak perlu stok spare part, oli dan sebagainya,” jelas Syamhudi.
Aplikasi ini memang terbatas untuk menerima order dari pelanggan yang ada di lokasi di mana 11 SMK itu berada. Di antaranya di Ponorogo, Magetan, Madiun, Krian, Blitar, Gresik, Jombang, Jember dan Banyuwangi.
“Sama seperti aplikasi ojek online itu. Jadi sesuai wilayah. Kalau di Gresik yang melayani ya dari SMK Gresik,” tandas Syamhudi. (as) red@sterida.net