Tianjin Luncurkan Luban Workshop di SMK PGRI 2 Ponorogo
SMKPGRI2Ponorogo – Untuk merealisasikan kerjasama di bidang pendidikan antara Pemprov Jatim bersama Pemerintah Tianjin, China, pemerintah negeri tirai bambu itu meluncurkan proyek konstruksi “Luban Workshop” China Indonesia di SMK PGRI 2 Kabupaten Ponorogo.
Acara yang dihadiri 10 delegasi Tianjin, China yang dipimpin Vice President of Mrs. Liu Ping didampingi Executive Director Exchange Center, Jasper Ho itu dilaksanakan di salah satu aula belakang SMK PGRI 2 Ponorogo, Selasa, (12/12) siang.
Hadir dalam peluncuran itu Sekretaris Bakorwil Madiun Poppy Hariyati, Wakil Bupati Ponorogo Soedjarno dan Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo, Samhudi Arifin.
Executive Director Exchange Center, Jasper Ho menyampaikan, kerjasama antara Pemerintah Tianjin, China dengan Pemprov Jatim ini sudah terjalin sejak tahun 2003. Kerjasama tersebut meliputi bidang pendidikan, pariwisata dan investasi.
“Untuk bidang pendidikan namanya Luban dan tahun kemarin Kepala Dinas Pendidikan Jatim melakukan MoU pada tahun 2016. Salah satunya di SMK 5 Surabaya lewat proyek Sepeda Listrik, dan itu sekarang sudah jalan,” katanya.
Setelah SMK 5 Surabaya, Jasper menjelaskan kalau realisasi kerjasama tersebut giliran di SMK PGRI 2 Ponorogo.
“Luban adalah nama orang tua asal china yang bikin barang pintar salah satunya workshop di sini,” katanya menjelaskan filosofi nama workshop tersebut.
Selain membangun Luban Workshop, pihaknya juga memberikan bantuan hibah berupa Robotik, TV Big Screen, Mesin Walding, Drone, Bis Listrik serta Kompor Listrik yang kesemuanya senilai Rp. 6 milyar.
“Ada policy lagi dari pemerintah Tianjin, ada berupa pertukaran pelajar setiap tahun bisa 10 hingga 20 orang. Termasuk pertukaran dengan siswa ponorogo,” katanya.
Kerjasama Sister Provinsi bidang pendidikan, menurutnya, sudah dilaksanakan lewat kerjasama dengan Diknas Jatim. Salah satu carnya adalah dengan memilih sekolah terbaik.
“Jadi nanti kerjasama itu barangnya dari Tianjin, dan SMK disini sudah bisa dipasang dan bisa dipakai. Sementara barangnya bisa dipakai guru untuk belajar,” terangnya.
Masih menurut Jasper, kerjasama sister province dinilainya sangat bagus buat kedua wilayah. Apalagi di Tianjin, China saat ini memiliki populasi penduduk sebesar 15 juta. Kondisi tersebut membutuhkan pembangunan Sumber Daya Manusia, termasuk pembangunan pada segi infrastruktur.
“Makanya ini sangat bagus, kita cari partner sister sekolah 8 sampai 10 siswa, ada kimia juga,” jelasnya.
Salah satu hasil partner sister province tersebut menetapkan SMK 6, SMK 3 serta beberapa sekolah di Jatim dikirim ke Tianjin, China.
“Pak gubernur minta lebih banyak SMK nya, utamanya SMK aplikasi yang banyak,” ungkapnya.
Dikeaempatan yang sama, Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo, Samhudi Arifin mengatakan, sejak ditandatangani MoU kerjasama tersebut sudah tersedia seluruh sarana dan prasarana. Termasuk penataan tempat workshop, pemilihan peralatan beban workshop, pemilihan pelatih, pelatihan materi, penyiapan organisasi serta persoalan Sumber Daya Manusia (SDM) nya.
“Walaupun kegiatan ini membutuhkan dana yg tidak sedikit, SMK PGRI 2 Ponorogo sudah melaksanakan sungguh-sungguh hingga terwujud seperti ini,” jelas Samhudi.
Dirinya berharap, lewat Luban Workshop yang berdiri di sekolahnya itu bisa mengangkat kualitas guru dan murid di masa mendatang. Selain itu, tempat pelatihan teraebut bisa menjadi pusat pelatihan modern di Jatim.
“Dan saya berharap bisa mencetak murid dan guru kreatif dan inovatif. Hingga bisa ikut lomba di tingkat internasional. Kedepan kami akan mengirim siswa dari 10 sekolah terbaik di Jatim selama 10 hari. Dibiayai Pemprov Jatim dan Mr. Jasper (Executive Director Exchange Center),” katanya.
Kabid Pembinaan Pendidikan SMK Dispendik Prov. Jatim, Hudiyono menambahkan, Luban Workshop yang diluncurkan Pemerintah Tianjin, China tersebut sudah didirikan di beberapa negara, seperti di Thailand, India dan Indonesia.
“Ini sangat bermanfaat buat kemajuan pendidikan vocational di Jatim. Karena pada tahun 2035 nanti diperkirakan jenis pekerjaan itu sesuai bakat dan minat anak yang menguasai usaha dan industri,” terangnya.
Untuk itu, mewakili Pemprov Jatim, dirinya menyampaikan rasa terima kasih atas terwujudnya acara ini.
“Kami berharap agar Luban workshop ini dapat menjadi pusat pelatihan dgn teknologi modern bagi guru dan siswa khususnya di bidang otomotif, robotik dan sistem,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMK Dongli, Mrs. Liu Ping, mewakili pemerintahannya menyampaikan rasa terima kasih atas terselenggaranya kerjasama tersebut. Proses kerjasama ini dinilainya sebagai sebuah sejarah.
“Apalagi program ini dapat mendorong kerjasama dalam meningkatkan sumber daya manusia. Semoga ini terjalin lebih baik lagi,” kata Liu Ping. (Sumber https://www.liputanindonesia.co.id)