Siswa SMK PGRI 2 Ponorogo meraih Juara Di Tingkat Propinsi dan Nasional
Pribadi yang ramah terlihat dari keseharian Bayu Ari wibowo. Siswa kels Xi JURUSAN TEKNIK SEPEDA Motor (TSM) SMK PGRI 2 Ponorogo it asyik bercanda dengan sejumlah temannya disamping bengkel sekolahnya, pada jam istirahat Bayu ssekali tertawa lepas, “saya kangen bertmu teman-teman”, Ungkapnya.
Bayu selama sebulan menjalani training di Surabaya sebelum mengikuti Honda student Skill Contest di Jakarta. Perasaan Lega tergambar di wajah pelaar 16 thun iyu lataran pulang membawa predikat juara dya. Bayu mampu melewati tiga melelahkan selama gelaran lomba di kantor Astra Jakarta 4- Juni lalu itu. Sebelum ke ibukota, dia sudah hars bertanding dan mendapatkan latihan sejak februari lalu. “Melelahkan tapi asik”, terang Pelajar asal Kauman itu.
Pengalaman berlomba di Jakarta masih terekan jelas dibenaknya. Bayu bersama 36 peserta lain dari 29 Provinsi di Indonesia beradu skill dan pengetahuan tentang mesin sepeda motor. Even tehunan itu memang ajang menjaring mekanik kendaraan roa dua berbakat. Tak urung menu lomba meliputi kerja bangku, kelistrikan, pengetahuan alat, overhaul mesin, troubleshot engine, dan system injeksi sepeda motor.
Urutan lomba uga diacak. Bayu harus siap dengan materi lomba yang tiba-tiba disodorkan semua peserta dapat giliran tapi tidak sama yang dikerjakan terangya.
Kali pertama bayu dapat materi kerja bangku. Dia dihdapkan dengan 5 item komponen mesin dan kelistrikan berbeda. Bayu wajib mengukur tekanan atau daya item itu sesuai dengan perintah. Dia juga harus berpacu dengan waktu. Panitia hanya member waktu 15 menit dalam setiap sesi. Waktu yang sama juga berlaku saat sesi kelistrikan dan overhaul mesin. Bayu harus merangkai lampu dan instrument kelistrikan secepat mungkin. Dia juga harus tepat waktu saat bongkar pasang mesin (overhaul) itu. “harus konsentrasi terus. Saat itu sesi dan satu item memiliki asesor berbeda”, ungkapnya.
Bayu mengaku sempat kesulitan saat menjalani sesi troubleshoot engine. Dia harus berpacu dengan waktu untuk mencari permasalahan mesin dan system bahan bakar sepeda motor. Kendaraan roda dua itu sengaja dikondisikan dengan beberapa komponen yang rusak. Bayu berkali kali menyalalakan mesin dan mematikan kembali untuk mencari sumber penyakit pada kendaraan yang dikerjakannya itu.“Sudah saya bongkar ternyata salah. Padahal sudah mau habis”. Kenangnya sembari menyebut alat special tone milik Honda dengan 30 item berbeda juga menjadi menu lomba.
Perjuangan bayu tembus lomba nasional tidaklah mudah. Dia harus mengikuti seleksi tingkat sekolah dulu, pada februai silam. Menjadi yang terbaik bayu berangkat ke Surabaya sebulan kemudian. Di tingkat provinsi itu, Bayu bersaing dengan 46 peserta lain. Tahap emi tahap dilaluinya hingga menyisakan tiga besar peserta. Bayu bersama pelajar dari Malang dan Madiun itu berhak mengikuti pelatihan selama sebulan penuh sebelum bertanding di tingkat Nasional.” Alhamdulillah dua wakil dari Jatim masuk tiga besarnasional,” paparnya sembari terkekeh.
Kapala SMK PGRI 2 Ponorogo Syamhudi arifin mengapresiasi tinggi prestasi anak didiknya itu pihaknya selama ini sengaja mengirim siswanya ikut sejumlah perlombaan di tingkat Nasional. Anak didik sengaja dibekali pengetahuan, skill, dan mental sebelum turun lomba.
Kami juga memberikan hadiah untuk memacu semngat anak didiknya, SPP di gratiskan selama 10 bulan,’ tegasnya.